Test Footer

Category 2

PEMERINTA LANNI JAYA

Selasa, 10 Februari 2015

Home » » TNI-Polri Lanny Jaya, Siap Laksanakan Amanat Pemerintahan dan Masyarakat Untuk Menjaga Mereka dari Gangguan KSB

TNI-Polri Lanny Jaya, Siap Laksanakan Amanat Pemerintahan dan Masyarakat Untuk Menjaga Mereka dari Gangguan KSB

Tokoh Adat Kab. Jayawijaya Tete Naligi Kurisi Mengutuk Tindakan KSB Saat Diwawancarai
Monday, August 4th, 2014 @ 3:34PM
Belum lama, sejak sekitar dua minggu yang lalu telah terjadi banyak pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) secara beruntun yang dilakukan para kriminal KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) wilayah Lanny Jaya. Tindakan mereka telah membuat masyarakat takut dan trauma. Para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat wilayah setempat dengan tegas telah sepakat mengutuk keras apa yang telah mereka lakukan.
Misalnya saja, seperti apa yang disampaikan dalam jumpa pers kepada wartawan oleh Pastor Jhon Djonga, salah satu tokoh agama Papua. Beliau selaku pemerhati hak-hak asasi manusia menilai bahwa tindakan mereka benar-benar telah melanggar HAM.
“Soal ideologi dan masalah ketidakadilan itu harus dibicarakan, tidak mengambil tindakan apalagi melakukan penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil, seperti yang dialami tukang ojek di Lanny Jaya yang sedang melayani kebutuhan masyarakat ditembak, dia tidak bersalah lalu ditembak. Ini kan tindakan melanggar hukum dan melanggar Hak Asasi Manusia yang mau hidup,” tegas beliau. “Apapun alasan mereka, entah itu beda ideologi atau untuk sesuatu mau merdeka, jangan lagi membunuh masyarakat, stop.” tambah beliau.
“Saya meminta kepada kelompok siapa saja, stop dengan cara ini, sangat menyedihkan, membunuh masyarakat betul-betul melanggar HAM, karena hak asasi manusia diberikan Allah kepada setiap orang, apakah itu orang hitam, putih, pintar, bodoh atau siapa saja. Salah satu hak asasi manusia adalah hak hidup, sehingga tidak boleh ada pembunuhan, tidak boleh ada di negara mana pun yang boleh membunuh,” tambah beliau pada sela waktu yang lain.
Selanjutnya, hal senada juga diungkapkan Ketua LMA Jayawijaya Kayo Huby dan salah satu tokoh masyarakat Naligi Kurisi.
“Kami mengutuk pelaku penembakan, karena membunuh rakyat yang tidak berdosa, pelakunya harus ditangkap dan diproses hukum, sesuai undang-undang yang berlaku di negara Indonesia,” tandas Kayo Huby.
“Masyarakat tidak punya senjata, yang punya senjataTNI dan Polri, jadi kalau mau perang, berhadapan dengan TNI/Polri, karena masyarakat sipil tidak punya senjata, sehingga kami mengutuk pelaku penembakan. Apa yang dilakukan dosa besar karena membunuh masyarakat sipil tidak bersalah,” tandas Naligi Kurisi.  “Di daerah ini tidak boleh ada gerakan tambahan, daerah ini utuh NKRI. Orang tua tahun 1969 mengatakan bahwa hidup di bawah merah putih. Kalau ada yang mau merdeka jangan bunuh masyarakat, berhadapan dengan TNI / Polri,” tambahnya.
Selain itu, kutukan atas tindakan KSB juga disampaikan oleh Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait. “Atas nama pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, kami sampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban. Kami mengutuk keras aksi penembakan atas nama apa pun,” ujar beliau.

Amanat Keamanan untuk TNI dan Polri
Terkait pelanggaran HAM dan tindakan kriminal berturut-turut oleh KSB yang terjadi akhir-akhir ini, pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat mengamanatkan dan mempercayakan penanganan keamanan kepada aparat keamanan TNI dan Polri.
Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait, seperti diberitakan oleh tabloidjubi.com (18/7) menyampaikan terkait hal tersebut. “Kami laksanakan tugas pemerintahan dan tugas kepada masyarakat. Pelayanan aktivitas pemerintahan harus berjalan dengan baik. Kami percayakan sepenuhnya masalah keamanan dan penangananan kasus ini kepada aparat keamanan, baik Polri maupun TNI,” tegas beliau.
Selain itu, pernyataan terkait mengenai amanat keamanan juga dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Prime. Dalam koran Cenderwasih Pos (1/8), diberitakan bahwa seluruh elemen masyarakat dengan tegas meminta kepada aparat keamanan TNI dan Polri untuk menangkap KSB pimpinan Enden Wadimbo. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Anggota DPRD Lanny Jaya, Kepala Distrik Prime, tokoh agama, tokoh intelektual dan pemuda dan tokoh masyarakat dalam jumpa pers kepada wartawan(1/8).
Dalam berita koran tersebut, juga dimuat beberapa pernyataan tokoh setempat.
Pertama, oleh anggota DPRD Lanny Jaya Dopen Wakerwa. “Kami sebagai masyarakat Prime merasa sakit hati karena berturut-turut terjadi dan sampai saat ini terjadi lagi sehingga membuat masyarakat takut dan trauma” tegasnya.
Kedua, oleh Kepala Distrik Eman Wanimbo. Beliau menyampaikan bahwa pihaknya, aparat pemerintah setempat menyerahkan penuh kepada TNI dan Polri.
Ketiga, oleh tokoh intelektual Maliku Wanimbo. Beliau menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pihak aparat, tetapi dengan langkah-langkah yang tidak menimbulkan dampak negatif untuk masyarakat sipil.
Terakhir, oleh Direktur Lembaga Riset Demokrasi Pengembangan Masyarakat Papua (RLD-PMP) Chris Wenda. Beliau menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Prime itu sudah tidak wajar, beliau menyerahkan sepenuhnya kepada TNI dan Polri.
Masih terkait hal tersebut, dalam situs berita tabloidjubi.com (3/8) diberitakan mengenai beberapa pernyataan Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom ketika jumpa pers dengan wartawan di kota Jayapura, Papua. Diantara apa yang disampaikan oleh beliau dalam berita tersebut, tertulis bahwa beliau berharap kepada TNI dan Polri agar mengamankan kabupaten Lanny Jaya dan tidak takut akan HAM, karena ini masalah kemanuasiaan.
Selanjutnya, masih dalam berita yang sama, Befa menyampaikan pertanyaan yang ditujukan untuk KSB. Mana yang lebih penting, masa depan atau orang Papua mati karena miskin, bodoh dan karena penyakit ? Beliau menilai bahwa aspek kemanusiaan itu penting. Anggota polisi juga manusia dan anak Tuhan juga, kemudian yang ditembak mati juga banyak polisi anak asli Papua.
“Apakah dengan menembak aparat akan langsung merdeka? Tentu tidak. Malah nanti bisa saja semua orang mati karena kemiskinan dan kebodohan, jadi Lanny Jaya harus aman. Program pemerintah harus didukung siapa saja, juga mereka itu (KSB) harus tahu diri, mereka menembak, menghancurkan ini,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak keamanan baik TNI maupun Polri wilayah Papua khususnya daerah Lanny Jaya, senantiasa siap memberikan pelayanan terbaik untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada mereka. TNI dan Polri siap melaksanakan amanat yang terlah diberikan oleh pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat Prime dan Lanny Jaya. TNI dan Polri siap menjaga masyarakat dari gangguan-gangguan yang senantiasa dilakukan oleh KSB. (Srt Ibrohim/Cen)
Foto-foto terkait :
Ketua LMA Kab. Jayawijaya Bpk. Kayo Huby Mengecam Tindakan KSB
Ketua LMA Kab. Jayawijaya Bpk. Kayo Huby Mengecam Tindakan KSB
Pastor Jhon Djonga Mengecam Tindakan Penembakan KSB di Kab. Lanny Jaya
Pastor Jhon Djonga Mengecam Tindakan Penembakan KSB di Kab. Lanny Jaya
Pertemuan pihak pemerintahan dengan  tokoh masyarakat Prime
Pertemuan pihak pemerintahan dengan tokoh masyarakat Prime
Share this article :

Posting Komentar

Label 10

PEMERINTAH LANNI JAYA

Selasa, 10 Februari 2015

TNI-Polri Lanny Jaya, Siap Laksanakan Amanat Pemerintahan dan Masyarakat Untuk Menjaga Mereka dari Gangguan KSB

Tokoh Adat Kab. Jayawijaya Tete Naligi Kurisi Mengutuk Tindakan KSB Saat Diwawancarai
Monday, August 4th, 2014 @ 3:34PM
Belum lama, sejak sekitar dua minggu yang lalu telah terjadi banyak pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) secara beruntun yang dilakukan para kriminal KSB (Kelompok Separatis Bersenjata) wilayah Lanny Jaya. Tindakan mereka telah membuat masyarakat takut dan trauma. Para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat wilayah setempat dengan tegas telah sepakat mengutuk keras apa yang telah mereka lakukan.
Misalnya saja, seperti apa yang disampaikan dalam jumpa pers kepada wartawan oleh Pastor Jhon Djonga, salah satu tokoh agama Papua. Beliau selaku pemerhati hak-hak asasi manusia menilai bahwa tindakan mereka benar-benar telah melanggar HAM.
“Soal ideologi dan masalah ketidakadilan itu harus dibicarakan, tidak mengambil tindakan apalagi melakukan penembakan dan pembunuhan terhadap warga sipil, seperti yang dialami tukang ojek di Lanny Jaya yang sedang melayani kebutuhan masyarakat ditembak, dia tidak bersalah lalu ditembak. Ini kan tindakan melanggar hukum dan melanggar Hak Asasi Manusia yang mau hidup,” tegas beliau. “Apapun alasan mereka, entah itu beda ideologi atau untuk sesuatu mau merdeka, jangan lagi membunuh masyarakat, stop.” tambah beliau.
“Saya meminta kepada kelompok siapa saja, stop dengan cara ini, sangat menyedihkan, membunuh masyarakat betul-betul melanggar HAM, karena hak asasi manusia diberikan Allah kepada setiap orang, apakah itu orang hitam, putih, pintar, bodoh atau siapa saja. Salah satu hak asasi manusia adalah hak hidup, sehingga tidak boleh ada pembunuhan, tidak boleh ada di negara mana pun yang boleh membunuh,” tambah beliau pada sela waktu yang lain.
Selanjutnya, hal senada juga diungkapkan Ketua LMA Jayawijaya Kayo Huby dan salah satu tokoh masyarakat Naligi Kurisi.
“Kami mengutuk pelaku penembakan, karena membunuh rakyat yang tidak berdosa, pelakunya harus ditangkap dan diproses hukum, sesuai undang-undang yang berlaku di negara Indonesia,” tandas Kayo Huby.
“Masyarakat tidak punya senjata, yang punya senjataTNI dan Polri, jadi kalau mau perang, berhadapan dengan TNI/Polri, karena masyarakat sipil tidak punya senjata, sehingga kami mengutuk pelaku penembakan. Apa yang dilakukan dosa besar karena membunuh masyarakat sipil tidak bersalah,” tandas Naligi Kurisi.  “Di daerah ini tidak boleh ada gerakan tambahan, daerah ini utuh NKRI. Orang tua tahun 1969 mengatakan bahwa hidup di bawah merah putih. Kalau ada yang mau merdeka jangan bunuh masyarakat, berhadapan dengan TNI / Polri,” tambahnya.
Selain itu, kutukan atas tindakan KSB juga disampaikan oleh Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait. “Atas nama pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, kami sampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban. Kami mengutuk keras aksi penembakan atas nama apa pun,” ujar beliau.

Amanat Keamanan untuk TNI dan Polri
Terkait pelanggaran HAM dan tindakan kriminal berturut-turut oleh KSB yang terjadi akhir-akhir ini, pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat mengamanatkan dan mempercayakan penanganan keamanan kepada aparat keamanan TNI dan Polri.
Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait, seperti diberitakan oleh tabloidjubi.com (18/7) menyampaikan terkait hal tersebut. “Kami laksanakan tugas pemerintahan dan tugas kepada masyarakat. Pelayanan aktivitas pemerintahan harus berjalan dengan baik. Kami percayakan sepenuhnya masalah keamanan dan penangananan kasus ini kepada aparat keamanan, baik Polri maupun TNI,” tegas beliau.
Selain itu, pernyataan terkait mengenai amanat keamanan juga dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat Prime. Dalam koran Cenderwasih Pos (1/8), diberitakan bahwa seluruh elemen masyarakat dengan tegas meminta kepada aparat keamanan TNI dan Polri untuk menangkap KSB pimpinan Enden Wadimbo. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Anggota DPRD Lanny Jaya, Kepala Distrik Prime, tokoh agama, tokoh intelektual dan pemuda dan tokoh masyarakat dalam jumpa pers kepada wartawan(1/8).
Dalam berita koran tersebut, juga dimuat beberapa pernyataan tokoh setempat.
Pertama, oleh anggota DPRD Lanny Jaya Dopen Wakerwa. “Kami sebagai masyarakat Prime merasa sakit hati karena berturut-turut terjadi dan sampai saat ini terjadi lagi sehingga membuat masyarakat takut dan trauma” tegasnya.
Kedua, oleh Kepala Distrik Eman Wanimbo. Beliau menyampaikan bahwa pihaknya, aparat pemerintah setempat menyerahkan penuh kepada TNI dan Polri.
Ketiga, oleh tokoh intelektual Maliku Wanimbo. Beliau menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh pihak aparat, tetapi dengan langkah-langkah yang tidak menimbulkan dampak negatif untuk masyarakat sipil.
Terakhir, oleh Direktur Lembaga Riset Demokrasi Pengembangan Masyarakat Papua (RLD-PMP) Chris Wenda. Beliau menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Prime itu sudah tidak wajar, beliau menyerahkan sepenuhnya kepada TNI dan Polri.
Masih terkait hal tersebut, dalam situs berita tabloidjubi.com (3/8) diberitakan mengenai beberapa pernyataan Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom ketika jumpa pers dengan wartawan di kota Jayapura, Papua. Diantara apa yang disampaikan oleh beliau dalam berita tersebut, tertulis bahwa beliau berharap kepada TNI dan Polri agar mengamankan kabupaten Lanny Jaya dan tidak takut akan HAM, karena ini masalah kemanuasiaan.
Selanjutnya, masih dalam berita yang sama, Befa menyampaikan pertanyaan yang ditujukan untuk KSB. Mana yang lebih penting, masa depan atau orang Papua mati karena miskin, bodoh dan karena penyakit ? Beliau menilai bahwa aspek kemanusiaan itu penting. Anggota polisi juga manusia dan anak Tuhan juga, kemudian yang ditembak mati juga banyak polisi anak asli Papua.
“Apakah dengan menembak aparat akan langsung merdeka? Tentu tidak. Malah nanti bisa saja semua orang mati karena kemiskinan dan kebodohan, jadi Lanny Jaya harus aman. Program pemerintah harus didukung siapa saja, juga mereka itu (KSB) harus tahu diri, mereka menembak, menghancurkan ini,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak keamanan baik TNI maupun Polri wilayah Papua khususnya daerah Lanny Jaya, senantiasa siap memberikan pelayanan terbaik untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada mereka. TNI dan Polri siap melaksanakan amanat yang terlah diberikan oleh pemerintahan dan seluruh elemen masyarakat Prime dan Lanny Jaya. TNI dan Polri siap menjaga masyarakat dari gangguan-gangguan yang senantiasa dilakukan oleh KSB. (Srt Ibrohim/Cen)
Foto-foto terkait :
Ketua LMA Kab. Jayawijaya Bpk. Kayo Huby Mengecam Tindakan KSB
Ketua LMA Kab. Jayawijaya Bpk. Kayo Huby Mengecam Tindakan KSB
Pastor Jhon Djonga Mengecam Tindakan Penembakan KSB di Kab. Lanny Jaya
Pastor Jhon Djonga Mengecam Tindakan Penembakan KSB di Kab. Lanny Jaya
Pertemuan pihak pemerintahan dengan  tokoh masyarakat Prime
Pertemuan pihak pemerintahan dengan tokoh masyarakat Prime

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Video Of Day

KNPB