
Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGGBP), Pendeta Socratez Sofyan Yoman. Foto: Ist.
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGGBP), Pendeta Socratez Sofyan Yoman mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh TPN/OPM dan TNI/Polri sejak 2012 hingga saat ini di Kabupaten Lanni Jaya, Provinsi Papua.
"Masyarakat akan terus traumatis selama kekerasan itu masih belum selesai. Sehingga, mendesak dengan segera kepada Pangdam VXII Cenderawasih dan Kapolda Papua bersama Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya untuk menarik kembali seluruh aparat TNI-Polri dari Kabupaten Lanny Jaya," kata Socratez Sofyan Yoman didampingi Pares Wenda dan Matius Murib kepada wartawan di kediamannya, Senin (11/08/14).
"Kami juga mendesak TPN/OPM (Endem Wanimbo dan Puron Wonda) untuk tidak menggunakan kekerasan dalam perjuangan aspirasi Papua Merdeka. Jadi, OPM berjuang untuk merdeka bukan membunuh orang," kata mereka.
Penulis buku Papua yang subur ini menjelaskan, hingga saat ini masyarakat dan Pemerintah masih lumpuh total di Kabupaten Lanni Jaya, sehingga TNI/Polri harus berhenti menjual senjata dan amunisi kepada TPN/OPM.
"Pemerintah/aparat keamanan hentikan kriminalisasi perjuangan damai OPM di tanah Papua dan menolak stigmatisasi GPK, GPL, KSB dan KKSB," ujar Yoman.
Menurutnya, pemerintah setempat harus merehablitasi dan membangun kembali semua fasilitas (rumah/honai) milik warga yang dirusak selama konflik dan kontak senjata di Kabupaten Lanni Jaya.
"Pemerintah Lanni Jaya dan Pemerintah Provinsi Papua untuk memastikan dan memberikan rasa aman terhadap masyarakat sipil tidak bersenjata, seperti ibu dan anak yang terpaksa mengungsi mencari tempat aman saat ini," ungkap Dosen STT (Sekolah Tinggi Teologi) Baptis dan Dosen STT Izak Samuel Kijne Abepura.
Tokoh gereja lokal yang terkenal vokal ini mengatakan, pihaknya optimis tetap mengupayakan upaya perjuangan damai dalam penyelesaian masalah Papua secara menyeluruh melalui dialog yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang netral.
Ia bersama rekan-rekannya mengajak kepada semua umat manusia untuk bersolidaritas demi rasa kemanusian terutama terhadap korban pengungsi Lanni Jaya dengn cara memberikan dukungan moril dan materil.
"Kami butuh moril dan materil, seperti makanan dan obat-obatan dari semua pihak untuk bantuan terhadap semua pengungsi di Lanni Jaya," katanya berharap. (Abeth Abraham You/MS)
Posting Komentar